Sabtu, 03 Desember 2011

Hijrah Dimulai dari Diri Sendiri

Berdasarkan Q.S. At-Taubah:20 diuraikan tentang bagaimana meraih sebuah kesuksesan. Kesuksesan yang dimaksud disini bukanlah kesuksesan yang dapat dilihat dari kacamata manusia (materiil), tetapi lebih kepada kesuksesan yang bersifat hakiki, yakni kesuksesan menurut pandangan Alloh SWT. Kesuksesan dapat diraih dimulai dari memiliki keimanan dalam diri. Keimanan itu bukan hanya keyakinan semata, namun harus dibuktikan dalam sebuah proses kehidupan yang salah satu jalannya adalah melalui hijrah. Hijrah artinya berpindah. Bukan hanya dalam arti berpindah tempat, namun lebih kepada berpindah secara hati menyeluruh, berubah dari keadaan yang kurang baik menjadi yang lebih baik. Hijrah untuk meningkatkan amal ibadah kita yang selama ini masih standar-standar saja.

Lalu setelah berhijrah, kita pun harus berjuang di jalan Alloh. Berjuang disini jangan diartikan secara sempit. Berjuang disini dalam kapasitas pribadi masing-masing. Seorang murid berjuang melalui belajar yang tekun. Seorang pegawai berjihad melalui bekerja yang benar, yang bersih ketidakjujuran. Berjuang disesuaikan dengan kapasitas masing-masing. Ada dua bekal dalam berjuang di jalan Alloh, yaitu berkorban melalui harta yang kita miliki dan melalui anfus. Berkorban melalui harta bisa dengan cara bersodaqoh, membantu mengangkat derajat orang-orang miskin yang membutuhkan. Sedangkan melalui anfus lebih kepada kemampuan kita untuk menahan hawa nafsu, dari cinta dunia kepada cinta akhirat, dsb.

Berusahalah untuk mendekatkan diri dengan Alloh. Berbanggalah kita ketika Alloh yang mengangkat derajat diri kita, bukan derajat yang diberikan oleh manusia. Karena jika derajat dari manusia yang kita kejar, Alloh bisa dengan mudah menjatuhkannya, sedangkan jika Alloh SWT yang mengangkat derajat diri kita, tidak akan ada yang mampu untuk menjatuhkannya, selain Alloh SWT. Jangan pernah mau untuk diperbudak oleh hawa nafsu kita. Peganglah kendali dalam dirimu.

Sebagai seorang hamba, kita juga diwajibkan untuk mencari ilmu. Tidak pernah berhenti untuk mencari ilmu. Ilmu disini bukan hanya ilmu-ilmu yang bersifat duniawi saja, namun juga ilmu akhirat. Ilmu yang dapat membimbing kita untuk beribadah dan mendekat pada-Nya. Ilmu saja tidak cukup. Diperlukan amalan. Jadikan ilmu sebagai pembimbing amalan. Dengan ilmu yang kita miliki, bisa membimbing kita dalam melakukan amalan-amalan. Sesungguhnya kita terhormat bukan dari ilmu yang kita miliki, tetapi dari amalan dari ilmu yang sudah kita punya. Selaraskan ilmu dengan agama. Karena sesungguhnya, agama tanpa ilmu adalah lumpuh dan ilmu tanpa agama adalah buta. Semoga kita senantiasa mendapat hidayah untuk gemar dengan majelis ilmu, mendapat petunjuk untuk selalu mendekat pada Alloh SWT. Aminn...

(Dikutip dari "Damai Indonesiaku" TVOne, 3 Desember 2011, Narasumber: KH. Abdullah Gymnastiar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar